MASA Setelah Di Lahirkan
Pada tanggal 9 maret 1991 , terjadi ijabkabul antara khairul amri dan syamraini silda dalam suatu ikatan pernikahan . ± 2 tahun setelah Pernikahan , kedua pasang suami istri tersebut melahirkan anak pertamanya yang bernama Deriskha Vionita Putri pada tanggal 02 desember 1992 . ± 2 tahun setelah memiliki seorang anak perempuan , sang ibu melahirkan seorang anak perempuan lagi yang bernama Dwinkha Agita Putri pada tanggal 01 desember 1994 .
Penulis dilahirkan pada malam hari , sekitar pukul 19.35 WIB , dengan berat 3,6 kg dan tinggi 49 cm . penulis lahir dengan sangat cepat , bahkan sang dokter yang menolong tidak lagi suah payah untuk menolong ibu saat persalinan .
Dwinkha Agita Putri , nama seorang bayi suci yang dilahirkan pada tanggal 01 desember 1994 , di RSUD Bengkulu . nama yang begitu banyak mengandung arti , dwinkha adalah anak ke 2 khairul amri , agita adalah nama seorang dokter yang menolong sang ibu saat proses persalinan penulis , dan putri adalah seorang perempuan yang cantik bagaikan putri .
Ayahnya bernama khairul amri , dan ibunya bernama syamraini silda . penulis merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara , kakak perempuannya hanya beda 2 tahun umurnya , sedangkan adik laki-lakinya berbeda 5 tahun . penulis memang lahir di bengkulu , tetapi hanya ± 4 bulan , di karenakan sang ayah bertugas sebagai PNS di lampung . saat pertama kali menginjak bumi lampung , penulis dan keluarganya tinggal di Jl Katibung Raya no 127 , kecamatan katibung lampung selatan . di rumah itu pula , sang ayah beserta rekan kerjanya mengelola sebuah radio AM Mandala untuk daerah lampung selatan . sedangkan ibu bertugas sebagai bidan di dinas kesehatan lampung selatan.
MASA Kanak-Kanak
Berbagai pengalaman sang penulis pada masa kecil sangat mengesankan , dari kecil selalu akrab dengan kakak nya , walaupun ada hasrat kecemburuan dari sang kakak pada saat penulis lahir . pengalaman yang tragis juga pernah di alami penulis yaitu ketika penulis berumur 6 bulan , saat ia baru bisa merangkak , pada saat sang ibu sedang memasak , penulis mulai geratil untuk keluar rumah sendiri tanpa ada pengawas . dan tiba-tiba ??? BYUUR ! terdengar seperti anak kucing masuk kekolam ikan . spontan sang ibu kaget dan menuju ke arah suara , penulis sempat kejebur sekitar 2 menit , dan langsung di periksa oleh ibunya sendiri , untung nya penulis tidak cedera ataupun ada gangguan pernafasan .
Di masa ini pula penulis mulai mengalami pertumbuhan dan perkembangan fisik seperti balita-balita pada umumnya. Pada umur 2 tahun penulis mulai dapat berjalan walaupun masih dengan berjalan tertatih-tatih / merangkak. 2 bulan setelah itu penulis sudah mulai dapat berbicara , mengeluarkan kata demi kata yang lucu mungkin. Waktu penulis di masa balita, penulis merupakan
anak yang nakal pula , walaupun lebih muda dari sang kakak , ia selalu jahil terhadap kakaknya . penulis juga akrab dengan tetangga-tetangga , hampir tiap sore , penulis dan kakaknya di ajak bermain bersama dengan para kakak-kakak tetangga . sangat mengasyikan , walaupun sesungguhnya sang penulis tidak tahu apa-apa , pipi penulis adalah sasaran utama bagi mereka yang akan mengasuh penulis . pipi nya yang chubby itu membuat semua orang gemes terhadapnya . dari bayi , penulis mempunyai nama manja yaitu “GEDABEK” yang artinya , gendut .
MASA TK (Taman Kanak-Kanak)
Setelah ± 4 tahun tinggal di rumah pertama menginjak bumi lampung , akhirnya sang ayah memutuskan untuk pindah rumah di komplek PPCL , jaraknya tidak jauh dari rumah sebelumnya . di komplek itu terdapat sebuah tempat yang di sebut TK KURNIA .
Penulis mulai memasuki masa ini pada umurnya yang ke 4 tahun. Pada masa ini penulis tumbuh menjadi sosok anak mungil yang lucu dan periang . Pada masa ini penulis bersekolah di TK Kurnia . Tiap pagi , sang ibu selalu menyiapkan bekal makanan untuk di bawa sekolah . soalnya , ibu mengajarkan kepada sang penulis untuk tidak memakan makanan yang berada di pinggir jalan .
Jarak rumah dari TK pun sangat dekat , jadi terkadang penulis mampu untuk berjalan kaki sendirian menuju TK nya . kalau ibu sedang ke kantor , sang penulis biasa di titipkan di rumah tetangga , yang tidak lain merupakan kepala sekolah TK KURNIA . wa acep , panggilan akrab penulis kepada ibu Euisherawati . baginya , wa acep adalah orang tua angkat nya . hampir tiap siang setelah pulang sekolah , penulis bermain dengan anak nya wa acep .
Pengalaman yang tak terlupakan saat itu adalah saat hujan deras . penulis sedang asyik main ujan-ujan an , setelah itu saat mau masuk , ia berlari-lari hingga terpeleset . penulis pun menangis . tangannya keseleo , untung ada wa acep yang langsung mengobati tangan nya . kejdian itu tanpa sepengetahuan orangtua penulis .
Masa-masa saat itu penulis lebih dekat dengan tetangganya di badingkan orangtua nya , tetapi tetap kasih sayang kedua orangtua nya yang sangat dekat di hati nya . hari-harinya di TK sangat menyenangkan . saat kelas 0kecil dan 0besar, penulis memiliki sahabat karib bernama Cipta Panji Utama , sebut saja Panji namanya . mereka selalu solid , kemana-mana berdua , maen ayunan , perosotan , njot-njot an , sampai kejar-kejaran . semua itu mereka lakukan hingga mereka menginjak bangku SD kelas 1 di SDN 2 Tanjung Ratu .
MASA SD (Sekolah Dasar)
2 tahun setelah masa TK, tepatnya pada umur penulis sekitar 6 tahunan. Pada masa ini penulis di SDN 2 Tanjung Ratu . Tidak sedikit banyak penulis dapat menemui teman
yang sama pada saat penulis bersekolah di TK dulu. Teman-teman yang di SD sedikit berbeda , mungkin karena saat itu masih pertama-tama menatap wajah-wajah asing yang berasal dari berbagai TK . di masa ini , penulis mendapatkan 6 teman solid , sebut saja kalau sekarang “gank” bernama AWECU . selama 6 tahun di masa SD , penulis selalu mendapat peringkat 1 atau pun 2 . kalau penulis mendapat peringkat 1 , pasti panji mendapat peringkat 2 , begitupun sebaliknya .
Di masa ini , penulis lebih kreatif . di buktikan dengan meraih nya juara mewarnai di sekolah , walaupun hanya di sekolah . itu merupakan prestasi . pada saat SD , jarak antara sekolah dengan rumah sedikit jauh , sehingga ayah harus megantar jemput penulis . tetapi terkadang pula ia dan sahabat setianya berjalan kaki , melewati kuburan , TK nya dulu , dll . saat SD , penulis memiliki banyak hewan peliharaan , ia sangat sayang dengan seekor monyet nya . tiap hari sabtu , ia dan kakaknya selalu membangun sebuah tenda mini di depan rumah nya untuk bermain rumah-rumahan . saat SD penulis jarang sekali memakai baju , ia sangat bersahabat dengan kaos singlet dan kolor .
Saat penulis kelas 2 SD , sang ibu melahirkan bayi laki-laki yang lucu pada tanggal 20 Februari 2009 . hati penulis dan kakaknya sangat senang , karena di karuniai seoarang adik laki-laki yang di beri nama Muhammad Feby Trilenium . setelah adik berusia 7 bulan , tiap minggunya ayah selalu mengajak keluarganya untuk berenang . saat itu kendaraan yang kami miliki hanyalah sebuah sepeda motor . maka untuk menuju lokasi , penulis beserta kakaknya naik motor yang di mootori ayah , sedangkan ibu dan adik pergi menggunakan angkot . sialnya , setiap kali pergi , penulis selalu tertidur di perjalanan , dan merupakan langganan sang ayah memutar balikkan motornya untuk mencari sandal penulis yang hilang , karena ia tertidur .
Allhamdulillah berkat usaha ayah dan ibu , saat aku kelas 3 SD ayah menghadiahkan penulis sebuah mobil yang menurut penulis sudah sangat mewah pada waktu itu . tiap rabu ayah slalu menjemput penulis dan kakaknya yang sedang berlatih karate . Tidak terasa , ujian semakin mendekat . bersyukur saat pengumuman , penulis mendapat juara 2 umum di SD . itu merupakan sebuah prestasi yang patut di banggakan .
MASA SMP (Sekolah Menengah Pertama)
3 tahun telah berlalu, penulis pun dapat masuk ke smp favorit didaerah Lampung Selatan , yaitu SMPN 1 Katibung . saat itu penulis sangat mengharapkan dapat pindah ke sekolah di kota yang lebih di kenal masyarakat lampung . ternyata impian itu dapat terwujud . awalnya penulis ingin pindah ke SMPN 25 Bandarlampung , alasan di pindahkan di sana , karena sang kakak mendaftar SMA di SMAN 2 bandrlampung . tetapi kenyataan nya sang kakak tidak di terima , ia di terima di SMAN 1 Bandarlampung , maka dari itu , penulis pun di pindahkan ke SMPN 1 Bandarlampung saat kenaikan kelas viii .
Menjadi siswa baru di sekolah elit bukan hal yang biasa bagi penulis , baginya sangat sulit untuk berbaur pada saat itu . tetapi beruntung , penulis langsung cepat mendapatkan teman . awalnya memang kaku , tapi penulis selalu mengingat pesan dari ayah , “ ALA BISA ? KARENA BIASA “ . dengan mengingat selalu pesan itu , penulis akhirnya terbiasa dan merasa nyaman . eskul yang di ambil pada waktu itu adalah PMR . walaupun hanya menjadi anggota , penulis merasa bangga karena memiliki kekeluargaan yang erat . saat kelas viii , penulis mengikuti lomba olimpiade astronomi yang di adakan di SMPN 16 Bandarlampung , walaupun tidak menang menjadi juara , masih ada kebanggaan , karena yang di pilih adalah orang-orang yang terpilih dari sekolah .
Semester genap pun telah di lalui dan penulis memasuki kelas xi . ia di tempatkan di xi G , TOGE , itulah nama akrab kelas itu . di kelas itu , SOLIDARITAS sangat di junjung tinggi . selama SMP penulis sudah terbiasa berangkat sekolah dengan kendaraan umum . tetapi , sering telat , karena jarak nya jauh . di bilang keluar kota tiap hari juga bisa . :D , maka penulis dan kakaknya memutuskan untuk ngekost . awalnya penulis mengira , ngekos itu sangat asyik , tetapi dugaan itu salah besar . sangat membosankan , jauh dari orang tua . akhirnya setelah selama 1 semester ngekos , mereka putuskan untuk kembali PP sekolah . Saat kelas xi , penulis pernah mengikuti olimpiade di SMPN 16 , kini beralih dari astronomi ke biologi .
Hari-hari telah di lalui , sampai akhirnya UJIAN NASIONAL di depan mata . siswa-siswi SMPN 1 Bandarlampung sangat senang ketika pembina upacara kelulusan pada saat itu mengatakan bahwa SMPN 1 Bandarlampung LULUS 100 % . penulis dan teman-temannya mulai sibuk menentukan kemana mereka akan melanjutkan sekolah .
MASA SMA (Sekolah Menengah Atas)
Waktu terus berlalu dan tidak terasa sudah 3 tahun berlalu sejak penulis duduk di SMP. Penulis beserta ke 5 temannya berbondong-bondong menuju SMANDA untuk mendaftar , tetapi saat pengumuman , yang tercantum di ke 5 orang itu hanyalah nama Dwinkha Agita Putri . ada suatu kebanggaan dan juga kesedihan yang dapat di rasakan oleh penulis . Sekarang penulis sudah memasuki masa-masa SMA yang sangat berkesan dan menyenangkan kata orang-orang. Akhirnya penulis dapat masuk ke SMA favoritnya yaitu SMAN 2 B.Lampung, untuk dapat masuk ke SMA favorit ini sudah banyak tes yang harus dilaluinya. Penulis merasa sangat senang sekali bisa menjadi siswa SMAN 2 BandarLampung yang sedang merintis internasional ini. Sebelum resmi menjadi siswa disana penulis harus melewati masa perkenalan dengan lingkungan yang ada disana atau disebut masa pra MOS dan MOS . Ppra MOS dilakukan guna memperlancar kegiatan saat MOS , di praMOS , mereka di ajarkan tata cara baris-berbaris , sopan santun , dll . pada masa MOS , mental penulis pun harus diuji, seperti harus panas-panasan di terik matahari pada hari itu, berjalan ke daerah tertentu dengan jarak yang sangat jauh, dan lainnya. Itu masa yang menyenangkan karena pada masa itu penulis dapat mengenal kakak kelas OSIS. Banyak
pengalaman dan kekompakan yang didapat pada saat itu. Penyesuaian terhadap sekolah baru itu pun tidak terasa begitu sulit karena telah merasakan hal itu di masa SMP. Seminggupun berlalu dan akhirnya mereka pun telah benar-benar resmi menjadi siswa SMAN 2 B.Lampung. Pada pembagian kelas, penulis terdaftar pada kelas X RSBI 8. Ketika penulis pertama kali memasuki kelas itu kesan yang ada dibenak penulis adalah sangat memBOSANkan karena terlihat begitu sunyi dan tidak begitu menyenangkan teman-teman yang ditemuinya . tetapi lama-kelamaan perasaan yang membosankan itu berubah menjadi perasaan yang sangat nyaman . KOBOKAN , yang berarti Komunitas Bocah Kreatih x delapAN , kelas itu juga tidak kalah solid nya dengan TOGE . kelas yang begitu megah , membuat anak-anak KOBOKAN menjadi sangat betah di dalam kelas . penulis dan teman-temannya sudah mulai mengenali dan menghafal nama-nama teman satu kelasnya itu dengan baik. Entah mengapa hal itu menjadi sangat menyenangkan, mereka pun menjalin persahabatan yang begitu kompak sehingga terlihat seperti pada suasana keluarga yang begitu akrab. Di dalam kelas itu kami pun sudah mulai bisa bercanda satu dengan lainnya, pergi ke kantin bersama, dan sharing tentang diri kita masing-masing. Ini adalah masa-masa terindah bagi penulis.
apalagi wali kelas yang di utus untuk menjadi wali mereka adalah seorang ibu yang perhatian dan sangaaat cantik , kami memanggilnya dengan sebutan MAMI YULI . mereka sangat sayang dengan mami yuli .
Di masa SMA ini , penulis mengikuti sebuah eskul olahraga yang lumayan eksis di SMANDA . SSBC , Smanda Softball Baseball Club , di sini , sangat terasa kekeluargaan yang di alami , walaupun baru sebentar mengikuti eskul ini , tetapi penulis sudah merasa sangat dekat . teman-temannya asik-asik , apalagi kakak-kakak pelatihnya . baru-baru ini , tim SSBC mengikuti lomba di metro , walaupun hanya mendapat juara 3 , sudah cukup bangga . menurut penulis semua masa-masa yang telah di laluinya sampai pada saat ini adalah yang terbaik untuk nya . pengalaman yang akan selalu terkenang di hati .
3 comments:
Panjang sekalee .... Ternyta aqu masih muda,,
@Cayun : hehehe , iya donk kk cayun ^_^
Still know me?
Post a Comment